Minggu, 15 Mei 2011

Kisah Sukses Adam Khoo | Si Bodoh Yang Menjadi Milyarder

Ada satu cerita tentang orang Singapura yang bernama Adam Khoo. Pada umur 26 tahun dia mempunyai empat bisnis yang beromzet US$ 20juta. Ketika umur 12 tahun Adam dicap sebagai orang yang malas, bodoh, agak terbelakang dan tidak ada harapan. 

Ketika masuk SD, dia benci membaca; maunya hanya main game computer dan nonton TV. Karena tidak belajar, banyak nilai F yang membuat dia semakin benci kepada gurunya; benci belajar, bahkan juga benci terhadap sekolah.

Saat duduk di kelas 3 dia dikeluarkan dari sekolah, dan pindah ke sekolah yang lain. Ketika mau masuk SMP, dia ditolak 6 sekolah, dan akhirnya masuk sekolah yang terjelek. Di sekolah yang begitu banyak orang bodohnya dan tidak diterima di sekolah yang baik itu, Adam Khoo termasuk yang paling bodoh. Di antara 160 murid seangkatan, Adam Khoo menduduki peringkat 10 terbawah.

Orangtuanya panik dan menirim dia ke banyak les, tapi hal itu tidak menolong sama sekali. Di sebuah sekolah dengan nilai 0-100, rata-rata nilainya adalah 40. Bahkan guru matematikanya pernah mengundang ibunya dan bertanya, “Kenapa di SMP kelas 1, Adam Khoo tidak bisa mengerjakan soal kelas 4 SD?”
Pada umur 13 tahun, Adam Khoo dikirim ke Super-Teen Program yang diajari oleh Ernest Wong, yang menggunakan teknologi Accelerated Learning, Neuro Linguistic Programming (NLP) dan Whole Brain Learning. Sejak saat itu keyakinan Adam Khoo berubah. 

Ia yakin bahwa dia bisa. Ditunjukkan oleh Ernest Wong bahwa semua orang bisa menjadi genius dan menjadi pemimpin walaupun awalnya goblok sekalipun. Dikatakan oleh Ernest Wong , “Satu-satunya hal yang bisa menghalangi kita adalah keyakinan yang salah serta sikap yang negative.” Kata-kata ini mempengaruhi Adam Khoo. Dia akhirnya memiliki keyakinan bahwa kalau ada orang yang bisa mendapatkan nilai A, dia juga bisa. Selama ini Adam Khoo bodoh, karena dia masih muda, naïf, dan menerima sepenuh hati kata-kata orang lain yang negative.

Untuk pertama kalinya dalam hidupnya Adam Khoo berani menentukan target-nya, yaitu mendapatkan nilai A semua. Dia menentukan goal jangka pendeknya, yaitu masuk Vitoria Junior College (SMA terbaik di Singapura), tujuan jangka panjangnya masuk National University of Singapore dan menjadi murid terbaik disana.

Ketika kembali ke sekolah, Adam Khoo langsung take action dengan menempel kata-kata motivasional yang dia gambar sendiri dan belajar menggunakan cara belajar yang benar (yang selama ini tidak diajarkan di sekolah manapun), menggunakan teknik membaca cepat, cara mencatat menggunakan kedua belah otak, dan menggunakan teknik super memori, dan ketika Adam Khoo ditanyai oleh gurunya, dia bisa menjawab dengan tepat.

Ketika teman-teman dan gurunya bertanya apa yang akan dia raih, dijawab oleh Adam Khoo bahwa dia akan menjadi ranking No.1 di sekolahnya, masuk Victoria Junior College dan National University of Singapore. Semua orang menertawakannya, karena tidak pernah terjadi dalam sejarah bahwa lulusan SMP tersebut masuk Victoria Junior College dan National University of Singapore. Bukannya jadi loyo karena di tertawakan, Adam Khoo malah semakin tertantang untuk semakin bekerja dengan cerdas dan keras untuk mencapai impian dan mengubah sejarah.

Dalam waktu 3 bulan rata-rata nilainya naik menjadi 70. Dalam satu tahun, dari ranking terbawah dia menduduki ranking 18. dan ketika lulus SMP, dia menduduki ranking 1 dengan Nilai Ebtanas Murni A semua untuk 6 mata pelajaran yang diuji. Dia kemudian diterima di Victoria Junior College dan mendapatkan nilai A bulat untuk tiga mata pelajaran favoritnya. Akhirnya dia diterima di National University of Singapore (NUS) dan karena di universitas itu dia setiap tahun menjadi juara, akhirnya Adam Khoo dimasukkan ke NUS Talent Development Program. Program ini diberikan khusus kepada TOP 10 mahasiswa yang dianggap jenius.

Bagaimana seorang yang tadinya dianggap bodoh, agak tebelakang, dan tidak punya harapan, serta menduduki ranking terendah di kelasnya bisa berubah, menjadi juara kelas dan dianggap genius? Nah, Anda sudah tahu apa yang dikatakan oleh Ernest Wong, “Yang menghambat kita adalah keyakinan yang salah dan sikap yang negative”. Kesuksesan Adam Khoo pertama datang dari perubahan keyakinan yang salah menjadi keyakinan yang tepat (dari keyakinannya “Saya bodoh, lulus saja susah” menjadi “Kalau orang lain bisa mendapatkan A, saya juga bisa!”)

Kunci suksesnya yang kedua adakah bahwa dia mempunyai tujuan yang mantap (“Nilai saya harus A semua, juara 1, masuk Victoria Junior College, masuk NUS dan menjadi terbaik disana”)
Kunci suksesnya yang ketiga ialah bahwa dia mempunyai alasan yang sangat kuat. Dia bahkan mengucapkan public commitment di depan taman-teman, bicara di depan kelas dan ditertawakan. Akibatnya, kalau tidak dapat nilai A, dia akan malu luar biasa; sedangkan bila mendapat nilai A, dia akan bangga luar biasa.

Kunci suksenya yang keempat adalah bahwa dia mempunyai starategi yang tepat untuk belajar. Dia menggunaka teknik membaca cepat, cara mencatat menggunakan kedua belah otak, dan menggunakan kedua belah otak, dan menggunakan teknik super memori.

Kisah Sukses Mantan Seorang Petugas Keamanan

Fauzi Saleh, contoh seorang pengusaha sukses sekaligus dermawan. Ini berkat kompak dengan karyawannya. Derai tawa dan langgam bicaranya khas betawi. Itulah gaya H. Fauzi Saleh dalam meladeni tamunya.

Pengusaha perumahan mewah Pesona Depok dan Pesona Khayangan yang hanya lulusan SMP tersebut memang lahir dan dibesarkan di kawasan Tanah Abang, Jakarta. Setamat dari SMP pada tahun 1966, beliau telah merasakan kerasnya kehidupan di ibukota.

Saat itu Fauzi terpaksa bekerja sebagai pencuci mobil di sebuah bengkel dengan gaji Rp 700 per minggu. Bahkan delapan tahun silam, dia masih dikenal sebagai penjaga gudang di sebuah perusahaan. Tapi, kehidupan ibarat roda yang berputar. >

Sekarang posisi ayah 6 anak yang berusia 45 tahun ini sedang berada diatas. Pada hari ulang tahunnya itu, pria bertubuh kecil ini memberikan 50 unit mobil kepada 50 dari sekitar 100 karyawan tetapnya. Selain itu para karyawan tetap dan sekitar 2.000 buruh mendapat bonus sebulan gaji. Total Dalam setahun, karyawan dan buruhnya mendapat 22 kali gaji sebagai tambahan, 3 bulan gaji saat Idul Fitri, 2 bulan gaji saat bulan Ramadhan dan Hari Raya Haji, dan 1 bulan gaji saat 17 Agustus, tahun baru dan hari ulang tahun Fauzi. Selain itu, setiap karyawan dan buruh mendapat Rp 5.000 saat selesai shalat Jumat dari masjid miliknya di kompleks perumahan Pesona Depok. 

Sikap dermawan ini tampaknya tak lepas dari pandangan Fauzi, yang menilai orang-orang yang bekerja padanya sebagai kekasih. “Karena mereka bekerjalah saya mendapat rezeki.”, katanya. Manajemen kasih sayang yang diterapkan Fauzi ternyata ampuh untuk
memajukan perusahaan. Seluruh karyawan bekerja bahu-membahu. “Mereka seperti bekerja di perusahaan sendiri.” Katanya.

Prinsip manajemen “Bismillah” itu telah dilakukan ketika mulai berusaha pada tahun 1989 silam, yaitu setelah dia berhenti bekerja sebagai petugas keamanan. Berbekal uang simpanan dari hasil ngobyek sebagai tukang taman,sebesar 30 juta, beliau kemudian membeli tanah 6 x 15 meter sekaligus membangun rumah di jalan jatipadang, jakarta selatan.

Untuk menyiapkan rumah itu secara utuh diperlukan tambahan dana sebesar 10 juta. Meski demikian, Fauzi tidak berputus asa. Setiap malam jumat, Fauzi dan pekerjanya sebanyak 12 orang, selalu melakukan wirid Yasiin, zikir dan memanjatkan doa agar usaha yang sedang mereka rintis bisa berhasil. Mungkin karena usaha itu dimulai dengan sikap pasrah, rumah itupun siap juga. Nasib baik memihak Fauzi. Rumah yang beliau bangun itu laku Rp 51 juta. Uang hasil penjualan itu selanjutnya digunakan untuk membeli tanah,

membangun rumah, dan menjual kembali. Begitu seterusnya, hingga pada 1992 usaha Fauzi membesar. Tahun itu, lewat PT. Pedoman Tata Bangun yang beliau dirikan, Fauzi mulai membangun 470 unit rumah mewah Pesona Depok 1 dan dilanjutkan dengan 360 unit rumah pesona Depok 2. Selanjutnya dibangun pula Pesona Khayangan yang juga di Depok. Kini telah dibangun Pesona Khayangan 1 sebanyak 500 unit rumah dan pesona khayangan 2 sebanyak 1100 unit rumah. Sedangkan pesona khayangan 3 dan 4 masih dalam tahap pematangan tanah.

Harga rumah group pesona milik Fauzi tersebut antara 200 juta hingga 600 juta per unit. Yang menarik tradisi pengajian setiap malam jumat yang dilakukannya sejak awal, tidak ditinggalkan. Sekali dalam sebulan, dia menggelar pengajian akbar yang disebut dengan pesona dzikir yang dihadiri seluruh buruh, keluarga dan kerabat di komplek pesona khayangan pertengahan september lalu, ada sekitar 4.000 orang yang hadir. Setiap orang yang hadir mendapatkan sarung dan 3 stel gamis untuk shalat. Setelah itu, ketika

beranjak pulang, setiap orang tanpa kecuali, diberi nasi kotak dan uang Rp 10.000. tidak mengherankan, suasana berlangsung sangat akrab. Mereka saling bersalaman dan berpelukan. Tidak ada perbedaan antara bawahan dan atasan. Menurut Fauzi, beliau sendiri tidak pernah membayangkan akan menjadi seperti ini.

“Ini semua dari Alloh. Saya tidak ada apa2nya.” Kata pria yang sehari-hari berpenampilan sederhana ini. Karena menyadari bahwa semua harta itu pemberian Alloh, Fauzi tidak lupa mengembalikannya dalam bentuk infak dan shadaqoh kepada yang membutuhkan. Tercatat, beberapa masjid telah dia bangun dan sejumlah kaum dhuafa dan janda telah disantuninya. Usaha yang dijalankannya tersebut, menurut Fauzi ibarat menanam padi. “Dengan bertanam padi, rumput dan ilalang akan tumbuh. Ini berbeda kalau kita bertanam rumput, padi tidak akan tumbuh”. Kata Fauzi.

Artinya, Fauzi tidak menginginkan hasil usaha untuk dirinya sendiri. “Saya hanya mengambil, sekedarnya, selebihnya digunakan untuk kesejahteraan karyawan dan sosial.” Katanya.
Sekitar 60 % keuntungan digunakan untuk kegiatan sosial, sedangkan selebihnya dipakai sebagai modal usaha. Sejak empat tahun lalu, ada Rp 70 milyar yang digunakan untuk kegiatan sosial. 

“Jadi, keuntungan perusahaan ini adalah nol.” Kata Fauzi. ” Jika setiap bangun pagi , kita bisa mensyukuri dengan tulus apa yang
telah kita miliki hari ini, niscaya sepanjang hari kita bisa menikmati hidup ini dengan bahagia”

Felia Salim, Wakil Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI).

Kiprah perempuan Indonesia di kancah bisnis kini sudah tidak diragukan lagi. Saat ini kian banyak perempuan yang memainkan peran penting di dunia bisnis, khususnya di kursi eksekutif.
Ya, perempuan dan bisnis seakan menjadi topik yang tidak ada habisnya. Ada kalangan yang masih meragukan kepatutan perempuan duduk di puncak korporasi. Tetapi, tidak sedikit pula yang berasumsi sebaliknya.

Saatnya perempuan terus berkarya di kancah bisnis. Sebuah studi bertajuk A Woman’s Nation Changes Everything yang dirilis Maria Shriver dan The Center for American Progress akhir tahun lalu sangat layak disimak.
Di mana dalam laporan tersebut diungkapkan fakta bahwa separuh dari karyawan di Amerika Serikat (AS) perempuan. Tidak sedikit yang justru menduduki posisi puncak di perusahaan. Nah, bagaimana dengan perempuan Indonesia?

Perempuan Indonesia terus memperlihatkan perannya di sektor ekonomi. Hal ini dibuktikan dengan adanya sejumlah perempuan Indonesia yang menduduki jabatan penting di perusahaan besar. Sebut saja Felia Salim, Wakil Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI).

Felia berperan penting dalam pengambilan kebijakan bank pelat merah tersebut. Jabatan ini diemban Felia sejak 6 Februari 2008. Sebelum memegang jabatan ini, Felia sudah melanglang buana di sejumlah posisi strategis bidang keuangan seperti menjabat komisaris BNI sejak 2004 hingga 2008. Pada periode 1994–1999, Felia mengemban amanah di PT Bursa Efek Jakarta dengan menjabat posisi direktur.

Peraih gelar Bachelor of Arts dari Carleton University (1983) ini juga pernah menjadi Ketua Sekretariat Komite Kebijakan Sektor Keuangan (2000–2001) dan Deputi Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional (2001).
Tidak hanya sampai di situ, portofolio karier Felia juga diisi dengan jabatan Pjs Executive Director Partnership Governance Reform (2002) dan Pjs Executive Director Tifa Foundation (2003).

Jabatan lainnya sebagai Komisaris Independen Good Year (mulai 2003), Advisory Board–Financial Governance Technical Support AUSAID (mulai 2004), dan Ketua Governing Board of The Partnership for Governance Reform (mulai 2004), dan Komisaris Independen (2004-2008).
Tokoh wanita lain yang juga tak kalah suksesnya di pucuk pimpinan korporasi adalah Aviliani. Namanya memang sudah akrab dalam dunia ekonomi Indonesia. Maklum, Komisaris Independen Bank Rakyat Indonesia (BRI) sejak 2005 ini sudah lama dikenal sebagai pengamat ekonomi.

Wanita kelahiran Malang 16 Desember 1961 ini merupakan peneliti di Institute for Development of Economics and Finance (Indef) sejak 1995. Perempuan yang akrab dipanggil Mbak Avi ini pernah menjabat sejumlah jabatan akademis seperti Ketua Jurusan Manajemen FE Universitas Paramadina (2002–2005), Pembantu Ketua II STIE Perbanas (2000–2002), dan Wakil Direktur Penelitian dan Pengabdian STIE Perbanas (1997-1999).

Kepiawaian Aviliani dalam bidang ekonomi pernah mengantarkannya menjadi moderator debat presiden pada Pemilu 2009. Saat ini Aviliani juga ditunjuk sebagai Sekretaris Komite Ekonomi Nasional (KEN) yang dibentuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa bulan lalu.

Nama Parwati Surjaudaja semakin menambah panjang daftar top eksekutif perempuan di Tanah Air. Parwati menjabat sebagai Presiden Direktur Bank OCBC NISP sejak 2008. Sebelumnya dia menjabat sebagai Wakil Direktur Bank NISP yang dijalaninya sejak 1997.Sebelumnya Parwati menjabat Direktur Bank OCBC NISP, yang kala itu masih bernama NISP (1990-Juni 1997).

Peraih gelar MBA dan BSc dari San Fransisco State University Amerika Serikat (AS) ini juga pernah menjadi konsultan senior di SGV Utomo/Arthur Andersen (1987-1990). Perjalanan Bank NISP berkembang pesat selepas krisis ekonomi yang mendera Indonesia pada 1998. Hal ini pun menarik minat Bank OCBC Singapura dan membeli 74,73 persen saham NISP.

Pembelian ini membuat nama bank berubah menjadi OCBC NISP seperti yang sekarang dikenal. Sejumlah perubahan pun dilakukan. Daftar perempuan berpengaruh di kancah bisnis Indonesia makin panjang dengan munculnya Friderica Widyasari Dewi yang menjabat Direktur Pengembangan Usaha Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kehadiran perempuan yang akrab dipanggil Kiki di jajaran direksi menjadikan BEI lebih berwarna. Sebelumnya alumnus Universitas Gadjah Mada ini sudah lama dikenal sebagai artis dan model. Sebelum masuk dalam jajaran direksi, dia pernah menjabat Corporate Secretary BEI. Karena itu, Kiki wajar jika fasih menjelaskan berbagai istilah dunia keuangan yang rumit.

Dia juga tak segan bekerja keras untuk membantu memulihkan pasar modal Indonesia yang terkena imbas krisis global sehingga indeks harga saham gabungan (IHSG) di BEI terpangkas habis. Dunia Kiki saat ini tentu berbeda dengan dunia yang digelutinya pada era 1990-an.

Saat itu dia lebih dikenal dalam dunia hiburan sebagai artis dan model. Dunia yang penuh glamor ini ditinggalkan kala dia melanjutkan studi di California State University, Fresno, AS pada awal 2000.
Usai meraih gelar MBA pada 2004, dia memutar haluan kariernya ke Bursa Efek. Wanita kelahiran 28 November 1976 ini mengaku makin mencintai dunianya saat ini. Dalam blog pribadinya dia menulis “Bagiku, hidup ini seperti air sungai, mengalir.”

Nama Karen Agustiawan tentu tidak bisa dilepaskan jika berbicara mengenai top eksekutif wanita. Maklum, Karen adalah sosok perempuan Indonesia yang membuat sejarah baru di dunia bisnis perminyakan.
Dia adalah wanita pertama yang menduduki kursi Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina. Sebelum menjabat Dirut Pertamina, Karen sudah melewati karier panjang dalam dunia perminyakan.

Wanita kelahiran Bandung 19 Oktober 1958 ini usai me-nyelesaikan studinya di Institut Teknologi Bandung pada 1983 langsung terjun di bisnis perminyakan dengan bergabung bersama MobilOil Indonesia.
Dia menjabat analis dan programmer dalam pemetaan sistem eksplorasi. Sukses di posisi ini, pada 1987 Karen menjadi Seismic Processor and Quality Controller MobilOil Indonesia untuk beberapa proyek seismik Rokan, Sumatra Utara, dan Madura. Pengalaman kerja di luar negeri dirasakan Karen ketika pada 1989 dia diboyong MobilOil Dallas ke AS.

Sampai akhirnya Karen ditarik ke Indonesia pada 1992 dan menjadi Project Leader di bagian Eksplorasi MobilOil yang menangani seluruh aplikasi studi G&G dan infrastruktur yang dijalaninya sampai 1993. Sejumlah jabatan lain dilakoni Karen di perusahaan perminyakan dan oli hingga pada 2008 ketika Ari H Soemarno, Dirut Pertamina kala itu, mengangkatnya sebagai Staf Ahli Dirut.
Kemudian dia diangkat sebagai Direktur Hulu PT Pertamina. Hingga akhirnya menduduki kursi orang nomor satu di Pertamina dan mencatat sejarah baru. (economy.okezone.com)

Kisah sukses Hary Tanoesodibjo

Belakangan ini, media di Indonesia semakin ramai. Era kebebasan pers seolah telah menjadi pintu yang terbuka lebar bagi munculnya media di tanah air. Namun ternyata, dari sekian banyak media yang bermunculan, yang bertahan hidup dan sukses hanya sedikit. Salah satu aktor utama pemilik media yang dianggap cukup sukses adalah seorang pria bernama Hary Tanoesodibjo. Ia di antaranya menguasai tiga televisi, RCTI, TPI, dan Global TV melalui jaringan Media Nusantara Citra miliknya. 

Sukses Hary menjadikan dirinya disebut sebagai spesialis “dokter” perusahaan yang bermasalah. Langkah paling gemilang lulusan Ottawa University, Kanada ini di antaranya yaitu dengan membenahi Bimantara yang terbelit utang. Kini, di tangan Hary, Bimantara semakin melebarkan sayapnya dengan memiliki stasiun Trijaya FM, majalah ekonomi dan bisnis Trust, tabloid remaja Genie, dan Koran Seputar Indonesia. Kemampuan tersebut menjadikan Hary juga berjuluk Raja Multimedia Indonesia.

Kepiawaian Hary berbisnis sudah nampak sejak ia di bangku kuliah. Pada saat menjadi seorang mahasiwa, Hary bermain saham di bursa Toronto. Di sana Hary mengenal investor-investor kelas kakap. Maka, sepulang ke Indonesia, bermodalkan pinjaman dari sang ayah, Hary mendirikan perusahaan sekuritas PT Bhakti Investama di Surabaya.

Pria kelahiran tahun 1965 ini lantas banyak terlibat dalam kegiatan investment banking serta aksi merger dan akuisisi. Perusahaan-perusahaan bermasalah diborong dengan harga murah, diperbaiki, lalu dijual. Dari sinilah ia memperbesar bisnisnya. Hary piawai dalam membaca peluang dan mencari sumber dana. Aksi akuisisinya jarang menggunakan dana sendiri. Ekspansi bisnisnya dengan cara mencari dana dari publik melalui penawaran saham ataupun melalui konsorsium.

Dengan latar belakang sebagai banker investasi yang terkemuka, dia membangun perusahaan bisnis dengan bendera PT Media Nusantara Citra Tbk hingga seperti sekarang ini. Tahun 2002, Hary masuk ke Bimantara Citra. Ia tidak membentuk konsorsium maupun melakukan pinjaman, melainkan modalnya dari keuntungan dalam kegiatan investment bangking.

Sejak memiliki Bimantara, Hary semakin agresif di bidang media. Buktinya, tak sampai lima tahun semejak bernaung di Media Nusantara Citra (MNC), Hary berhasil menguasai saham mayoritas di tiga stasiun TV (RCTI, Global TV, dan TPI). Saham MNC sendiri sebanyak 99,9 % dimiliki oleh Bimantara Citra.
Pria yang jarang mau diwawancara ini memang terkesan low profile. Namun, bagi orang-orang di dekatnya, kunci sukses Hary karena ia dianggap “sangat mencintai pasar modal”. Selain gemar mengikuti berbagai seminar soal pasar modal, jika sudah bicara soal pasar modal, ia seolah lupa waktu.

Kecintaan pada profesi inilah yang terbukti mampu mengantarkan Presiden Direktur dan CEO PT Media Nusantara Citra Tbk serta Group Executive Chairman PT. Bhakti Investama Tbk ini menjadi pengusaha terkaya kelima belas di Indonesia versi Forbes tahun 2007.

Kesuksesan yang dimiliki Hary sekarang ini tak terlepas dari kepiawaiannya membaca peluang dan mencari sumber dana. Berkat kepiawaiannya tersebut, Hary mampu menata kembali perusahaan yang sedang bermasalah dan membawa perusahaan tersebut di puncak kesuksesan. Namun, kepiawaian itu didapat karena kecintaannya yang mendalam terhadap pekerjaannya. Totalitas Hary inilah yang patut dijadikan teladan untuk mencapai sukses untuk profesi apapun yang kita geluti.
Sumber : andriewongso.com

Jeff Bezos

Siapa yang tidak kenal dengan Jeffry Preston Bezos atau yang lebih dikenal sebagai Jeff Bezos saat ini? Seorang pengusaha kaya raya yang terkenal berkat usaha Amazon.com yang dirintisnya. Toko online yang dibuatnya membuat dirinya bertengger di deretan pengusaha terkaya di dunia. Berkat kerja keras, semangat, kecerdasan, dan ketekunannya membangun usaha, kini Amazon.com menjadi toko online yang konon terlengkap yang mendunia. 

Kecerdasan dan ketekunan pria kelahiran Albuquerque, New Mexico, 12 Januari 1964 ini sudah terlihat sejak ia  berusia tiga tahun. Pada usia itu, Jeff meminta tempat tidur biasa, bukan tempat tidur dalam bentuk boks. Namun karena tidak diberikan tempat tidur biasa maka Jeff membongkar boksnya dengan obeng. Di sekolah pun, para guru Jeff mengalami kesulitan untuk menghentikan dari tugas yang dilakukannya. Untuk memindahkan ke tugas berikutnya, mereka harus memindahkan Jeff dengan mengangkat bangku yang sedang didudukinya.

Kakek Jeff, Preston Gise merupakan pengelola wilayah barat dari Komisi Energi Atom dimana ia bertanggung jawab untuk laboratorium di Sandia, Lawrence Livermore, dan Los Almos. Pada saat Jeff berusia sepuluh tahun, Jeff bersama kakeknya menghabiskan musim panas di barat daya Texas. Preston melihat cucunya merupakan seorang ilmuwan muda seperti dirinya dulu. Lantas, dia membantu cucunya membuat radio amatir Heatkit dan membantu Jeff dalam mengoleksi berbagai macam benda yang—kadang—sering merusak garasi rumah orangtua Bezos. Sebab, di garasi itulah, Jeff mempunyai laboratoriumnya sendiri untuk berbagai eksperimen ilmiah.

Pada saat SMU, Jeff memenangkan suatu perlombaan yang disponsori oleh NASA dengan menulis makalah mengenai dampak ketiadaan gravitasi pada usia rata-rata lalat. Kemudian pada musim panas tahun 1981, Jeff bekerja sebagai juru masak McDonald’s di Miami. Di sinilah dia mulai mengenal pentingnya melayani pelanggan.

Setelah lulus SMU, Jeff kuliah di Universitas Princeton. Ia mengambil jurusan fisika namun kemudian ia pindah fakultas untuk mendalami komputer sehingga ia lulus dengan gelar di bidang ilmu komputer dan teknik listrik. Setelah lulus kuliah, Jeff bekerja di Wall Street. Ia membangun sebuah jaringan komputer di sebuah gedung perusahaan Fitel. Kemudian Jeff pun bekerja sebagai di D.E. Shaw & Co sebagai wakil presiden direktur, padahal kala itu usianya baru menginjak 28 tahun. Bosnya kala itu, David Shaw, meminta Jeff untuk meneliti tidak hanya bisnis baru, tetapi juga peluang bisnis internet baru.

Jeff pun memikirkan hal yang dapat dijual di internet. Dia membuat daftar 20 barang terlaris yang dijual lewat surat. Ia pun mempelajari daftar tersebut dan ternyata buku berada di peringkat teratas. Menurutnya bisnis buku adalah bisnis raksasa, namun tidak ada yang mendominasinya. Ia menyadari tidak ada bank data pesanan melalui surat yang dapat memuat semua judul buku yang tersedia dalam satu tahun. Menurutnya, bank data yang terkomputerisasi dapat mengorganisasikannya dan dapat menjadi toko buku online yang bisa diakses melalui internet. Namun saat Jeff memberitahukan, bosnya Shaw tidak tertarik.

Jeff pun mendiskusikan hal ini dengan rekannya, MacKenzie. Mereka pun lantas ingin mencobanya sendiri. Jeff pun memikirkan nama yang cocok untuk usahanya. Ia mulai mencari dengan nama depan “A”. Akhirnya dia menemukan nama yang cocok yaitu Amazon.com. Menurutnya Amazon adalah sungai terbesar, yang melambangkan koleksi terbesar di dunia. Pada bulan November 1994, Jeff dan beberapa rekannya, MacKenzie, Shel, dan Paul mulai bekerja di garasi sempit yang digunakannya sebagai kantor.

Pada saat itu ia mengalami dua masalah. Masalah yang pertama adalah uang. Amazon.com harus mampu membayar orang-orang yang membuat usahanya berjalan. Maka, Jeff membentuk perusahaan dan ia menyandang jabatan sebagai pendiri, CEO, dewan direksi, dan presiden direktur. Yang kedua adalah perangkat lunak. Satu-satunya perangkat lunak yang tersedia adalah untuk mengelola inventaris dan memproses untuk pesanan disain untuk bisnis pesanan via surat biasa. Namun berkat kegigihan mereka, semua itu bisa diatasi.

Amazon.com mengalami sukses yang sangat cepat karena usaha mereka sangat memudahkan bagi pengguna untuk mencari buku yang diinginkan. Selain itu, Amazon.com menjual produk mereka dengan harga yang lebih murah daripada toko. Kesuksesan mereka berlanjut hingga kini, dimana mereka kini juga menjual aneka barang selain buku.

Berkat kerja keras, semangat, kecerdasan, dan ketekunan, Jeff Bezos berhasil membangun toko online Amazon.com menjadi mendunia. Tentu saja hasil yang dipetiknya sekarang bukanlah hal yang mudah. Jeff dapat melihat peluang untuk membuka bisnis baru. Kepiawaiannya tersebut membawanya menjadi pengusaha sukses. Sebuah pengalaman hidup yang dapat diteladani dari seorang Jeff Bezos. (andriewongso.com)